Posted by : Unknown
Hubungan luar negeri dan militer
Jepang memiliki hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan Amerika Serikat, dan menjalankan kebijakan luar negeri berdasarkan pakta keamanan Jepang-AS. Sejak diterima menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1956, Jepang telah sepuluh kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk tahun 2009-2010. Jepang adalah salah satu negara G4 yang sedang mengusulkan perluasan anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Sebagai negara anggota G8, APEC, ASEAN Plus 3, dan peserta Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur,
Jepang aktif dalam hubungan internasional dan mempererat persahabatan
Jepang dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Pakta pertahanan
dengan Australia ditandatangani pada Maret 2007, dan dengan India pada Oktober 2008. Pada tahun 2007, Jepang adalah negara donor Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) terbesar kelima di dunia. Negara penerima bantuan ODA terbesar dari Jepang adalah Indonesia,
dengan total bantuan lebih dari AS$29,5 miliar dari tahun 1960 hingga
2006.
Jepang bersengketa dengan Rusia mengenai Kepulauan Kuril dan dengan Korea Selatan mengenai Batu Liancourt. Kepulauan Senkaku yang di bawah pemerintahan Jepang dipermasalahkan oleh Republik Rakyat Cina dan Taiwan. Pasal 9 Konstitusi Jepang
berisi penolakan terhadap perang dan penggunaan kekuatan bersenjata
untuk menyelesaikan persengketaan internasional. Pasal 9 Ayat 2 berisi
pelarangan kepemilikan angkatan bersenjata dan penolakan atas hak
keterlibatan dalam perang. Jepang memiliki Pasukan Bela Diri yang berada di bawah Kementerian Pertahanan, dan terdiri dari Angkatan Darat Bela Diri Jepang (JGSDF), Angkatan Laut Bela Diri Jepang (JMSDF), dan Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF). Pada tahun 1991, kapal penyapu ranjau Angkatan Laut Bela Diri Jepang ikut membersihkan ranjau laut di Teluk Persia (lepas pantai Kuwait) bersama kapal penyapu ranjau dari delapan negara. Atas permintaan Pemerintahan Transisi PBB di Kamboja
(1992-1993), Jepang mengirimkan pengamat gencatan senjata, pemantau
pemilihan umum, polisi sipil, dan dukungan logistik seperti perbaikan
jalan dan jembatan. Di Irak,
pasukan nontempur Jepang membantu misi kemanusiaan dan kegiatan
rekonstruksi infrastruktur mulai Desember 2003 hingga Februari 2009.
sumber : (http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang)
sumber : (http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang)